gelap malam mulai melingkupi kota ku dan bulan perlahan mulai turun dari peraduannya menggantikan sang matahari....diiringi suara adzan yang merdu berkumandang
diluar kaca ruangan kantorku gerimis mulai turun seiring butiran bening yang membasahi pipiku....
ahhh.....terkadang tidak habis fikir kenapa selalu begini....
bulir-bulir ini tak pernah sukses tertahankan setiap kali mendengarkan merdu suarumu diantara gelombang yang dibawa angin...padahal niatan hati semula untuk berbagi cerita bersamamu .... menumpahkan segala rindu hadirmu melalu pesan sang angin....tapi selalu dan selalu begini yang terjadi hanya 1 kalimat yang mampu aku sampaikan pada engkau "apakah dirimu baik2 saja?" yang akan kembali lagi pada ku 1 kalimat " saya baik baik saja (entah baik2 saja bagaimana yg dibilang atau mungkin hanya untuk menenangkan hati # tak pernah tau jawaban pastinya tapi coba yakin bahwa Allah selalu melindungi lelaki baik itu) kamu hati hati disana (kota rantau yang kata orang sich lebih kejam dr ibu tiri :-) abaikan saja ini )!!!kemudian hening dan hanya tombol redial yang berbunyi di ujung saluran telpon itu tak ada lagi suara merdunya....yang tersisa kini hanya isak tertahan.....memutar kembali percakapan yang selalu hanya 1 kalimat dan meresapai......
1 kalimat dengan milyaran arti yang begitu besar....
1 kalimat dengan beningnya telaga kasih ...
1 kalimat tentang arti cinta yang tulus tanpa batas dan tanpa balas....dari seorang lelaki sederhana sang empunya hati selapang lautan....