Rabu, 27 Juni 2012

He was My Angel


“He was My Angel”

Sosoknya begitu sederhana bahkan mungkin terlalu biasa
Hingga terkadang orang memandangnya remeh
Tapi buat saya dia selalu menjadi nomer satu …
Dia tak akan bisa tergantikan  dulu , sekarang bahkan nanti…
Terserah orang mau bilang apa tentang dia…

Saya tak mau peduli…
Yang saya tahu tentang dia adalah dari interaksi antara saya dan dia
Tidak dari apa yang orang bilang pada saya  bukan?
Dia yang saya cinta…
Lelaki yang menjadi malakait bagi saya
Lelaki yang hadirnya selalu saya rindu
Lelaki yang setiap perkataanya tak sanggup untuk saya tolak
Lelaki dengan perkataannya yang melembutkan
Berada didekatnya akan membuat saya merasakan aman dan nyaman
Dan kepadanya saya tahu saya dapat meminta
Kepadanya pula saya bisa percaya
Ya….lelaki itu dialah sosok Papa
Papa tempat dimana saya ingin  berlari memeluknya saat saya sedang bersedih , takut atau ketika saat dimana saya terlalu lemah dan lelah dalam hidup ini
Papa dibalik sosoknya yang kuat memiliki hati yang begitu lembut
Papa orang dengan seluruh cinta yang dimilikinya bermuara pada buah hatinya
Papa dengan sedikit perkataanya tapi saya tahu begitu besar kepedulianya
Papa yang akan selalu mengingatkan saya tentang hal-hal yang kadang begitu sepele
Papa yang akan mengomel panjang lebar pada saya ketika saya datang terlambat memenuhi janji , papa akan bilang “ kamu kalu buat janji itu yang bener , ditepati karena nanti yang akan dipengang orang itu adalah omongan kamu , kalu kamu g bisa nepati omongan kamu  gimana orang mau percaya sama kamu?”
Papa yang saya tahu begitu membebaskan ruang gerak saya tapi akan diam-diam memperhatikannya
Papa  yang kadang akan menjadi begitu keras melarang keinginan saya
Papa dengan sikap tenangnya saya tahu dia selalu mengkhawatirkan anak-nya
Papa dengan diamnya dia selalu memikirkan saya dan anak-anaknya
Papa dengan ekspresi flatnya yang  mungkin orang berfikir dia adalah sosok yang tak pernah berduka
Papa yang selalu tegar bahkan ketika dia harus dengan rela membiarkan putri-nya yang telah dewasa pergi
Papa yang lagi-lagi tetap memakai wajah flatnya ketika mengantarkan kepergian anaknya
Padahal saya tahu papa tidak rela anaknya pergi dari-nya
Papa bersedih melepas kepergian putrinya
Tapi lagi-lagi Papa mengalahkan keinginannya ,dia akan dengan berbesar hati membiarkan anaknya menjalani pilihan hidup yang telah ditentukannya karena Papa tidak mau mengikat
Papa yakin anak-ankanya telah dewasa dan bisa memilih mana yang baik dan Papa menitipkan kepercayaan itu….dan saya paham betul jangan pernah coba-coba menghianati kepercayaan Papa
Terimakasi Papa kamu adalah sahabat,kekasih,saudara dan juga ibuk bagi saya
Kamu adalah Malaikat yang saya tahu Tuhan kirimkan pada saya
Terimakasi untuk seluruh waktu , tenaga , pikiran , kasih , cinta dan bahkan hidup yang kamu berikan pada saya anakmu
Terimakasi untuk setiap pelajaran kehidupan yang kamu contohkan
Yang menjadikan saya manusia tegar dalam menjalani hidup dan saya hanya akan berusaha untuk selau mengingat petuah dari kamu
Saya banyak belajar dari kamu Pa
Belajar untuk tidak mudah menyerah
Belajar untuk menjadi kuat dan tidak mudah menangis
Belajar memiliki hati selapang samudra seperti kamu
You it’s My Angel
Pa,,,,,
I miss You and I Love You Forever
Batam Island , on 2012 June 23
                                                                                                            fie






Tidak ada komentar:

Posting Komentar