Menutup akhir tahun 2015 (yg belum benar” berakhir), dan memenuhi hasrat untuk meninggalkan sejenak kota industri otak bekerja mencari ide kira” kemana saya dapat pergi dengan budget pas”an tentunya, yuppss akhirnya ingin mencoba pulau lain Tanjung Balai Karimun menjadi pilihan mengingat jarak tempuhnya yg dekat. Ada apa disana yaa pulau yg relative lebih kecil dari Batam, seperti biasa menjelajah internet dimulai, mencari tahu apa yg kira” dapat saya lakukan disana (sendirian) krn kebetulan temen traveling saya sepertinya tidak mengantongi izin dari misua , ahhh sudahlah tak apa pokoknya saya harus keluar dari Batam sejenak sebelum liburan tiba yg tak lagi memungkinkan untuk saya menikmati liburan dg alasan izin orang tua dan tempat wisata yg ramai.
Malam sebelum keberangkatan saya dapat BBM kakak dan ternyata dia bisa pergi. Keesokan harinya tanggal 19.12.2015 kami berangkat dengan Kapal MV. Miko Natalia dari pelabuhan Sekupang jam 11.30 karena kapal mengalami keterlambatan, penumpang mulai penuh menggingat liburan telah tiba. Harga tiket cukup murah 150.000 IDR untuk PP. Selain MV. Miko Natalia ada banyak penyedia layanan penyebrangan lain seperti Batam Jet, Dumai Exspres, MV. Oceana dll, mengingat Karimun merupakan Kota terbesar Ke-3 di Kepri.
 |
Diatas Dek Kapal MV. Miko Natalia
|
Kami tiba di Port of Tanjung Balai Karimun jam 13.00 WIB, kami langsung keluar menuju Costal Area Karimun yg berdasar informasi dari ABK kapal bisa ditempuh dg jalan kaki dari pelabuhan dan memang telah terlihat bangunan” tua dari atas kapal sebelum kami sandar.
 |
Port of Tanjung Balai Karimun |
Keluar dari pelabuhan kami menyusuri pinggiran jalanan kota Tanjung Balai Karimun (TBK), benar saja tak lama kami berjalan kami telah memasuki area costal area tapi dimana yachhh jembatan dengan tulisan Karimun yang menjadi ikon baru TBK hmmm padahal kami sudah berjalan cukup jauh juga, oyaa jalanan disepanjang costal area entah apa mungkin karena masih siang hari cukup lenggang suasana begitu damai, tenang dan nyaman.
 |
Jalanan Sepanjang Costal Area |
 |
Gedung Tua |
Puas bermain disekitar costal area kami mulai kebingungan bagaimana kami mengelilingi kota? Bagaimana masalah penginapan sedang kami tidak memiliki kendaraan, dan info dari cewek” yg kami jumpai di Costal Area angkot yg ada jg tidak memungkinkan mengantar kami menuju list tempat kunjungan kami yg letaknya cukup jauh? Dan paling parahnya kami tidak mengetahui seluk beluk TBK, Sedang kami masih harus berjalan cukup jauh untuk kembali ke pelabuhan menuju arah yg berlawan dengan costal area kearah kota untuk mencari angkot, ojek atau bila kami beruntung rental motor, sedang kondisi sudah lelah dan lapar, sempat terlintas untuk mencari tumpangan menuju pelabuhan tapi apa daya penampilan kami yg seperti gembel membuat usaha saya malah ditertawakan anak” muda yg lewat huaaahhhhh, tetap berjalan kaki menjadi pilihan yg terbaik (angkot tidak tersedia dicostal area). Syukurlah setelah hampir setengah perjalan saya melihat ada angkot mangkal sebelum banguna tua yg merupakan arena foodcourt yg ternyata bila malam menjadi sarana rekreasi masyarakat, setelah nego cukup alot dan mungkin melihat tampang saya yg cukup kece abang supir angkot menyetujui mengantar kami menuju pelabuhan dengan harga hasil tawar 10.000 IDR untuk 2 org lumayanlah diskon 10.000 IDR hihiihihihi. Berbincang dengan abang angkot yg tampangnya sangar ehh tapi ternyata baik kami bisa mendapat info rental motor yg benar” kami butuhkan pluss langsung diantar ketemu orangnya. Yaapss ternyata tidak jauh dari pelabuhan tepatnya berada di pelabuhan rakyat Sri Tanjung Gelam, Tarif rental motor 130.000 IDR (biasa lagi” jurus andalan u/ nego) dari jam 15.00 sampai 12.00 siang hari berikutnya lumayanlah tinggal isi bensin 20.000 IDR sudah bisa berkeliling sampai esok hari.
 |
Ikon Tanjung Balai Karimun |
 |
Tugu TBK |
 |
Memandang Lautan dari Costal Area |
 |
Jalur Pantai Sepanjang Costal Area |
 |
Costal Area at Night |
Setelah dapat motor, segera kami mencari penginapan dan ternyata banyak penginapan bertarif 100.000 – 150.000 yg dapat dijumpai disepanjang jalan kota (tepatnya pasar) TBK tidaak jauh dari pelabuhan TBK. Urusan hotel selesai kami memutuskan menuju Pantai Pelawan mengejar waktu karena katanya letaknya cukup jauh.
Finally, tiba juga di pantai Pelawan dengan hasil tanya kesana kemari,melewati PT. Saipem yg terkenal dan ternyata cukup besar serta perusahaan bekas penambangan timah (sayang g sempat motret), walau sebelumnya sempat ketakutan ketipu oleh keisengan anak kecil dijalan menuju pantai saat mereka memberitahu arah jalan ke pantai, (efek kalao biasa dibatam tanya jalan kadang anak kecil suka iseng malah dikerjai wkwkwkwk) padahal pas terakhir mau pulang ketemu anak” itu ternyata mereka tinggal di Pantai Pelawan.
 |
Pelawan Beach |
Pantai Pongkar menjadi tujuan kami berikutnya, tiba dipongkar hari menjelang sore jadi kami tidak berlama” karena kami terlebih dahulu salah mengambil jalan saat tiba dipersimpangan poros, dan kami harus kesasar ke Pasir Panjang. Pantai Pongkar dan Pantai Pelawan berada berlawanan arah dan terlebih dahulu dari kota TBK kita harus melewati Meral dan sampai di Poros, tidak perlu ragu untuk bertanya pada penduduk setempat yg mayoritas Melayu mereka akan dengan senang hati membantu. Dan ternyata Pongkar dan Pelawan tidak sejauh bayangan kami dan dapat ditempuh 60 menit dari Kota.
 |
Stadion TBK |
 |
Tugu Stadion |
 |
Gapura Desa Pongkar |
 |
Bertemu Pantai Pongkar |
 |
Pantai Pongkar dg Garis Pantai yg cenderung sama u/ Kepri |
Adzan Maghrib berkumandang bertepatan kami tiba didestinasi berikutnya Masjid Hijau yg kabarnya Masjid terbesar di TBK nama aslinya Masjid Agung Karimun. Balada terjadi disini ternyata kita tidak diperbolehkan memasuki areal Masjid tanpa memakai tudung, alhasil kakak diusuir keluar security saat menunggui saya sholat hahahahaa. Terpaksa kami segera meninggalkan masjid, tapi masih beruntung saya dapat melihat betapa indah pemandagan dari atas masjid yg membuat saya tiada henti mengucap Subhanallah ^_^
 |
Menunggu Adzan |
 |
Masjid Hijau |
 |
Masjid Agung Karimun |
Hari telah malam kami memutuskan kembali kekota, berjalan menyusuri kota dan melanjutkan kembali perjalan mengelilingi TBK esok hari (karena masih ada beberapa tempat yg kami cari). Malam kami habiskan disekital costal area yg menjadi tempat tongkrongan anak muda dan masyarakat TBK disini kalau malam jadi ajang tempat permainan anak” dan begitu ramai mungkin karena gak ada Mall yaaa. Pagi kami memulai kembali perjalanan menuju Poros untuk sedikit usaha mengambil gambar Masjid Agung karimun dan mencari Kantor Bupati Karimun dan sungguh diluar dugaan lingkungan pemerintahan begitu apik dengan bangunan besar yg terkesan tua.
 |
Sepanjang Jalan Menuju Kota |
Berikutnya mencari air terjun pongkar, sekitar 10 menit dari pantai pongkar, dan harus memasuki hutan dengan jalan sedikit menanjak. Air terjun Pongkar berada dikaki Gunung Jantan, banyak muda-mudi yg biasanya akan trekking kemari dan bisa juga turun disebaliknya yaitu Gunung Betina yg ternyata berada di Pasir Panjang.
 |
Gapura Selamat Datang |
 |
Air Terjun Pongkar |
 |
Mata Air Mungkin Lebih Tepat |
Hari menjelang siang dan tidak ada lagi dapat kami lakukan kami pun kembali kekota setelah sebelumnya mampir kembali di masjid Agung karimun dan Kantor Bupati Karimun nan Megah, dan berlanjut mengembalikan motor sewaan setelah menyusuri kembali sepanjang jalan Costala Area yg dalam tahap pembangungan dimana sepanjang jalan terdapat warung makan yg akan buka dimalam hari da nada Foodcourt A1, mencari oleh” dan makan siang di warung dekat pelabuhan (makanan disini lumayan mahal & sepertinya air putih juga gak gratis seperti Batam loh) & pulang balik Batam dengan MV. Miko Natalia yg menurut schedule jam 15.00 sembari menunggu Kapal bisa juga melihat gerai UKM Karimun yg ada dipelabuhan disana menjual berbagai makanan khas masyarakat melayu yg tidak kami jumpai dipasar, harga juga tidak terlalu mahal, ada berbagai pangan seperti dodol rumput laut, paru singkong, keripik sagu, dll.
 |
Balai Adat Lembaga Melayu TBK |
 |
Kantor Bupati Karimun |
 |
Masjid Costal Area |
 |
Mencari Oleh" |
 |
ILD dekat pelabuhan |
Kunjungan ke TBK ternyata tidak mengecewakan selain kotanya yg masih jauh dari kata hiruk pikuk masyarakat juga ramah, semoga masih berkesempatan kembali kesini melihat pulau” kecil disekitar TBK. It’s Nice short trip to another island dalam rangka menutup perjalanan terakhir di 2015 ^____^ Welcome 2016 .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar